Cara Unik Liburan di Gunung Rinjani


Kawasan Gunung Rinjani tak hanya identik dengan kegiatan pendakian. Bagi Anda yang tidak tertarik untuk mendaki, Anda tetap dapat menikmati keindahan taman nasional ini. Caranya adalah dengan kemah atau camping di Aur Ketu Sembalun Lawang. Aur Ketu merupakan loaksi persawahan yang terletak di bawah kaki gunung Rinjani. Aur Ketu tidak hanya menawarkan pemandangan alam yang indah tetapi juga tanah yang subur karena lokasinya yang berada di kawasan pegunungan vulkanik. Tanahnya gembur berwarna hitam dan banyak mengandung humus. Di beberapa sudut juga terlihat pohon mahoni yang sengaja ditanam oleh para petani.

Akses jalan untuk menuju ke lokasi ini juga cukup mudah sehingga tempat ini dapat dicapai dengan mudah oleh para wisatawan yang ingin berkunjung. Salah satu kelebihan camping di Aur Ketu adalah para wisatawan tidak diwajibkan untuk membawa tenda karena di kawasan ini hampir semua petani telah mendirikan semacam gubug – gubug di sawah. Bila ingin merasakan sensasi menginap di gubug para petani tersebut, Anda dapat minta ijin petani dan bermalam merasakan kesegaran udara di kawasan Rinjani. Suasana pagi hari di Aur Ketu Sembalun Lawang dapat menjadi momen yang menyenangkan dan berkesan bagi para wisatawan yang menginap di sini.

Saat pagi hari kawasan ini masih diselimuti oleh kabut. Dari kejauhan Anda dapat melihat gunung Rinjani yang gagah dan mempesona. Sepanjang mata memandang, Anda akan melihat pemandangan alam yang hijau. Untuk menikmati dinginnya Aur Ketu, Anda dapat menikmati kopi hangat. Walaupun mungkin Anda masih akan tetap kedinginan, tetapi hangatnya kopi setidaknya akan membantu membuat tubuh Anda merasa lebih segar. Sembalun Lawang merupakan desa yang terletak di ketinggian 1156 meter dpl di kaki utara Gunung Rinjani. Kawasan pedesaan ini memiliki hawa dingin dengan hamparan persawahan, salah satunya adalah Aur Ketu dan juga hutan tropis.

Desa ini dikelilingi oleh tebing berbatu dengan kemiringan hampir 90 derajat. Jika Anda berkunjung ke sini, jangan lewatkan untuk menikmati pisang goreng dan kopi susu yang menjadi kudapan khas masyarakat Sembalun Lawang. Dinginnya desa Sembalun diharapkan dapat dikalahkan dengan kehangatan kudapan ini. Bagi Anda yang menyukai fotografi, pemandangan Sembalun termasuk Aur Ketu merupakan momen yang wajib Anda abadikan. Panorama alam mempesona dan pemandangan matahari terbit tidak akan mudah untuk dilewatkan begitu saja.

Untuk menuju ke Aur Ketu Sembalun Lawang, ada dua rute yang dapat ditempuh. Rute pertama adalah Masbagik, Aikmel, Suela, menuju ke Lemor. Dari Lemor menuju ke Pesugulan dan Pusuk Sembalun. Rute yang kedua yaitu Gunung Sari, Pusuk Pass, dan Pamenang. Dari Pamenang menuju Tanjung, Bayan, kemudian ke Sajang. Perjalanan ke Sembalun menggunakan kendaraan pribadi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 jam.

Mengunjungi Pantai Balekambang, Bali Ala Jawa Timur


Jika berbicara tentang pantai – pantai di pulau Jawa, mayoritas orang akan langsung tertuju pada pantai di Jogja atau Jawa Barat yang memang memiliki banyak objek wisata pantai yang populer. Padahal, tidak hanya kedua provinsi itu saja yang memiliki pantai indah. Faktanya, Jawa Timur juga memiliki banyak keindahan pantai tersembunyi yang tidak kalah menarik. Di antara sekian banyak pantai yang ada di Jawa Timur, Pantai Balekambang mampu menyuguhkan atmosfir khas Bali. Balekambang terletak di kota Malang. Lokasinya berjarak sekitar 65 km dari pusat kota Malang.

Pantai ini akan menyuguhi para pengunjungnya dengan atmosfir atau suasana seperti yang dapat Anda temukan di pulau Bali. Mengapa demikian? Pasalnya ada sebuah titik di Balekambang yang sangat mirip dengan pantai Tanah Lot Bali. Sama seperti pantai Tanah Lot, di Balekambang juga terdapat sebuah pulau kecil. Di pulau tersebut berdiri sebuah pura. Pulau ini berjarak sekitar 100 meter dari bibir pantai. Terdapat sebuah jembatan yang menghubungkan pantai dengan pulau tersebut. Garis pantai Balekambang sendiri membentang sepanjang 2 km. Pantai ini menawarkan panorama yang sangat indah, terutama pada saat hari cerah.

Pada saat cuaca cerah, para wisatawan dapat menikmati indahnya langit biru sambil mendengarkan suara ombak. Ombak di Balekambang cukup tinggi. Oleh sebab itu, para pengunjung tidak diperbolehkan untuk berenang di laut karena sangat berbahaya. Walaupun pengunjung tidak diijinkan berenang, pengunjung masih bisa bersantai dan bermain di area pantai. Para pengunjung dapat menikmati semilir angin pantai dan menyusuri bibir pantai. Selain itu, Anda juga dapat bermain pasir. Pasir di sini terlihat seperti kristal. Pasir di pantai ini didominasi oleh pasir putih. Namun di beberapa bagian pantainya, pasirnya berwarna coklat.

Terdapat tiga pulau kecil yang lokasinya berdekatan dengan Balekambang. Pulau yang pertama adalah pulau Ismoyo. Pulau inilah yang mirip dengan Tanah Lot di Bali di mana terdapat pura yang berdiri di pulau tersebut. Biasanya pura ini digunakan untuk mengelar upacara Jalani Dhipuja. Jalani Dhipuja atau yang biasa disebut dengan Upacara Melasti merupakan salah satu upacara dalam kepercayaan agama Hindu yang digelar tiga hari sebelum hari raya Nyepi setiap tahun. Upacara tersebut diselenggarakan di pura Luhur Amerta Jati yang terletak pulau Ismoyo.

Para wisatawan yang ingin melihat seluruh proses upacara harus datang lebih awal. Upacara tersebut biasanya dimulai pukul 10 pagi sampai pukul 1 siang. Dalam upacara tersebut, Anda dapat melihat umat Hindu menghanyutkan sesaji di laut. Biasanya, sesaji tersebut berupa hasil bumi. Sesaji tersebut diberikan kepada Tuhan sebagai ungkapan rasa syukur.

Pantai Dengan Paduan Tiga Warna Alam


Ragam warna yang dipadukan hingga ke dalam satu lukisan akan terlihat indah karena adanya harmoni. Alam juga memiliki harmoni tersendiri yang bisa dilihat melalui pemandangan alami. Salah satunya adalah paduan tiga warna alam di Tanjung Bira, Kabupaten Bulukumba, Provinsi Sulawesi Selatan. Ini adalah pantai yang luar biasa indahnya dan ada banyak orang yang sering membandingkannya dengan Maladewa. Ini satu hal yang menarik dan mungkin Anda juga tertarik untuk berkunjung ke pantai nan indah ini? Ada lebih dari sekedar pemandangan indah yang bisa didapatkan dari pantai yang satu ini.

Satu hal yang dirasa cukup menjadi kendala saat akan berkunjung ke Tanjung Bira adalah transportasi. Saat Anda berminat mengunjungi Tanjung Bira, Anda perlu mencari kendaraan umum untuk menuju Bulukumba dan Anda juga sering harus menunggu terlebih dahulu. Jika Anda memang tidak ingin menunggu, mungkin Anda bisa mencari rental mobil yang bisa mengantar Anda sampai ke Bulukumba. Perjalanan dari Makasar ke Bulukumba terbilang cukup jauh dan memakan waktu. Pagi atau siang hari menjadi pilihan waktu yang tepat untuk memulai perjalanan agar Anda memiliki cukup waktu untuk mencari kendaraan umum yang akan membawa Anda ke Tanjung Bira.

Jika Anda menggunakan jasa rental mobil, Anda bisa minta diantar langsung ke Tanjung Bira untuk melihat paduan tiga warna alam nan cantik. Tidak banyak kendaraan umum yang menuju ke Tanjung Bira dan perjalanan cukup melelahkan. Perjalanan dari terminal Bulukumba ke Tanjung Bira memakan waktu sekitar satu jam. Hal ini disebabkan oleh jalan yang terbilang mengalami kerusakan yang mempersulit laju kendaraan. Sesampainya di Tanjung Bira, Anda bisa melihat keindahan pantai dengan laut yang dihiasi tiga gradasi warna yaitu hijau, biru muda dan biru tua. Benar-benar pemandangan yang cantik. Tidak heran jika turis mancanegara senang berkunjung ke Tanjung Bira.

Selain pantai dengan pasir yang putih bersih dan laut yang indah, pengunjung juga bisa menyelam ke dalam keindahan laut. Snorkeling merupakan kegiatan favorit pengunjung. Anda bisa menyewa perahu untuk berkeliling pantai di Tanjung Bira atau mengelilingi Pulau Liukang Loe. Turis mancanegara yang berkunjung ke Tanjung Bira terkagum-kagum dengan keindahan alam yang ada. Namun jika Anda benar-benar berminat untuk mengunjungi Tanjung Bira, maka Anda perlu membuat satu rencana pasti.

Anda harus menyewa penginapan sebelum Anda sampai dan memastikan bahwa Anda memiliki dana lebih dari cukup. Tanjung Bira memang menawan dan sayang untuk dilewatkan begitu saja. Memang daerah ini masih belum terlalu terkenal namun karena itu jugalah, daerah ini masih cukup tenang untuk satu liburan mengesankan. Nikmati paduan tiga warna alam waktu liburan yang tenang di sana.

Piyoh, Surga Pernak-Pernik di Sabang


Bagi Anda yang sangat hobi jalan-jalan untuk menyegarkan pikiran, tentunya membeli oleh-oleh adalah hal wajib yang tidak boleh dilupakan begitu saja jika Anda mengunjungi tempat wisata tersebut. Oleh-oleh tersebut, walaupun mungkin terkesan sederhana dan memiliki harga yang tidak mahal akan mampu memberikan kesenangan tersendiri bagi siapapun yang Anda berikan oleh-oleh tersebut. Dan jika Anda mendapat kesempatan untuk mengunjungi Pulau Sabang, maka jangan lewatkan untuk mengunjungi Piyoh yang merupakan surga belanja berbagai macam pernak-pernik khas Sabang dan juga Aceh.

Terutama bagi Anda yang berjiwa muda, membeli oleh-oleh khas Aceh di toko oleh-oleh ini adalah suatu keharusan. Ada banyak sekali kaos dengan desain yang sangat cantik dan khas Aceh, dengan gambar-gambar yang sangat unik dan memiliki kata-kata yang tidak dangkal sebagaimana banyak kaos khas tempat wisata yang memiliki kata-kata dangkal dan gambar yang terlampau biasa. Tidak jarang kebanyakan kaos yang ada di tempat wisata tersebut juga memiliki bahan yang terlampau tipis sehingga Anda atau siapapun yang menerima oleh-oleh Anda tidak akan mampu mengenakan kaos tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama.

Berbagai kaos yang dijual oleh Piyoh memiliki gambar-gambar yang sangat mewakili segala hal yang ada di Aceh secara umum, dan Sabang secara khusus. Misalnya gambar yang ada pada kaos-kaos oleh-oleh tersebut menggambarkan seorang Agam atau lelaki khas Aceh yang tersenyum manis dengan pakaian dan penutup adatnya. Kemudian dengan ditambahi tulisan yang hangat maka siapapun yang melihat animasi pada kaos tersebut akan merasa disambut dengan hangat ke Aceh, bahkan sebelum mereka benar-benar mengunjungi Aceh. Tentunya kaos-kaos tersebut akan menjadi daya tarik tersendiri untuk menarik wisatawan yang penasaran untuk segera mengunjungi Aceh.

Pemilik toko oleh-oleh yang merupakan surga bagi peminat oleh-oleh berkualitas khas Aceh ini, Hijrah Saputra, memang menyadari arti penting kaos serta berbagai macam pernik yang diproduksinya sebagai ajang promosi tanah kelahiran yang dicintainya. Bang Hijrah, sapaan akrab pemilik toko ini, memang pernah mendapatkan penghargaan sebagai Juara I Agam Duta Wisata Aceh pada tahun 2008 atas usaha yang dilakukannya untuk memajukan wisata Aceh pada umumnya. Oleh-oleh khas Piyoh bukan saja berupa kaos yang berkualitas saja.

Bagi Anda yang mungkin tidak memiliki koper yang besar untuk membawa oleh-oleh yang terlalu memenuhi koper Anda, atau bagi Anda yang mungkin memiliki dana yang terbatas namun harus membeli banyak oleh-oleh, maka Anda dapat memilih pernik oleh-oleh yang mungil dan tetap lucu serta menarik dengan harga yang sangat terjangkau. Toko tersebut memang surga belanja bagi para wisatawan yang ingin membeli berbagai macam oleh-oleh khas Aceh. Jika Anda berkunjung ke Sabang, jangan lupa untuk menyempatkan diri mengunjungi pusat oleh-oleh yang menarik di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam ini.

Pantai Pasir Enam, Pantai Cantik di Jayapura


Keindahan alam di tanah Papua memang tidak perlu diragukan lagi. Jayapura yang berbatasan dengan Samudera Pasifik membuat wilayah ini memiliki beberapa pantai yang indah, salah satunya adalah Pantai Pasir Enam. Objek wisata yang satu ini mampu membuat wisatawan yang datang terkagum – kagum dengan keindahan alamnya. Pantai dengan panorama alam yang luar biasa ini terletak di distrik Jayapura Utara, Jayapura. Walaupun terletak di wilayah perkotaan, untuk mencapai lokasi pantai ini tidak semudah mencapai objek wisata pantai lainnya yang hanya memerlukan alat transportasi darat.

Pasalnya, Anda harus menggunakan perahu motor agar bisa sampai di pantai ini dengan cepat. Pertama – tama, Anda dapat menuju Pantai Dok VIII. Selanjutnya, dari pantai tersebut Anda dapat menyewa perahu motor yang akan mengantarkan Anda ke Pasir Enam. Tarif sewa perahu tergantung dari kapasitas dan hasil negosiasi antara Anda dengan pemilik perahu. Perjalanan dari Pantai Dok VIII memerlukan waktu sekitar 20 sampai 30 menit. Karena perjalanan tersebut melewati Teluk Cenderawasih, jangan heran jika Anda merasakan ombak dan gelombang yang cukup besar dalam perjalanan.

Tetapi, pemandangan lautan biru dan keindahan alam lainnya akan membuat perjalanan Anda terasa lebih menyenangkan. Anda sebenarnya juga bisa menggunakan jalur darat untuk sampai di lokasi pantai. Namun aksesnya cukup sulit karena harus berjalan kaki melalui jalan setapak di hutan dan lembah Cyclops. Kemiringan track yang akan dilalui antara 20 sampai 70 derajat. Perjalanan melewati jalur darat ini dapat dimulai dari belakang perumahan Bucen VI kemudian berjalan sekitar 3 km. Sepanjang perjalanan, Anda akan dimanjakan dengan suasana hutan yang masih alami, bebatuan gunung, air terjun, dan jurang.

Rute darat ini cocok untuk wisatawan yang menyukai aktivitas hiking atau menyukai tantangan. Pantai Pasir Enam adalah pantai alami yang memiliki pasir berwarna putih. Suasana di pantai ini sangat cocok bagi wisatawan yang mencari ketenangan. Apalagi latar belakang pantai ini juga berupa kawasan perbukitan. Walaupun garis pantainya tidak terlalu panjang, ombak dan tarikkan ombak di pantai ini cukup besar. Bagi Anda yang belum mahir berenang, sebaiknya jangan berenang di pantai ini. Masih banyak aktivitas lain yang dapat dilakukan seperti bersantai di tepi pantai dan membakar ikan.

Namun bagi Anda yang pandai berenang, Anda dapat mencoba snorkling di pantai ini. Untuk snorkling, peralatan harus dibawa sendiri sebelum ke pantai karena di pantai ini tidak ada tempat penyewaan peralatan snorkeling. Daya tarik lainnya dari Pantai Pasir Enam ini adalah keberadaan air sungai yang langsung mengalir ke laut. Air sungai ini sangat jernih dan dapat dijadikan sebagai tempat berenang bagi wisatawan yang kurang mahir berenang. Anda juga dapat menggunakan sungai ini untuk membilas tubuh setelah berenang di pantai.

Kawah Kamojang, Wisata Alam Favorit di Garut


Garut selain memiliki makanan khas dodol ternyata juga memiliki banyak objek wisata yang menarik untuk dikunjungi, salah satunya adalah objek wisata Kawah Kamojang. Walaupun kawah ini sebenarnya masuk di wilayah Bandung tetapi lokasinya yang berdekatan dengan Garut membuat kawah ini dikenal sebagai objek wisata Garut. Kawah ini terletak di ketinggian 1730 m dpl sehingga membuat udara di sini sangat dingin. Kawah ini merupakan sumber panas bumi yang dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga panas bumi dan berada di bawah pengelolaan PT Indonesia Power. Tidak semua panas bumi di tempat ini dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik.

Sebagian digunakan sebagai objek wisata seperti di Kawah Kereta dan Kawah Manuk. Perjalanan ke Kawah Kamojang dapat ditempuh dari pusat kota Garut atau dari Bandung. Rute terbaik adalah dari Garut karena lebih dekat. Jika mengambil rute dari Bandung, Anda harus melewati jalan yang sebagian besar menanjak dan banyak tikungan tajam sehingga memerlukan konsentrasi ekstra. Rute dari Garut relatif nyaman dan pemandangan yang akan dilihat selama perjalanan juga sangat indah di mana kiri dan kanannya merupakan hutan hijau yang asri. Hutan tersebut masih alami karena masih jarang rumah penduduk.

Rute dari Bandung adalah melewati Majalaya kemudian Paseh dan sampailah di PLTP Kamojang. Namun jika dari Garut, Anda dapat melewati Tarogong kemudian Samarang dan baru tiba di PLTP Kamojang yang dilanjutkan perjalanan menuju kawah. Untuk mencapai lokasi ini Anda dapat membawa kendaraan pribadi atau menyewa mobil karena sampai saat ini belum ada angkutan umum yang dapat mencapai kawah. Kendaraan umum maksimal dapat mencapai kawasan PLTP Kamojang. Selanjutnya, Anda harus berjalan sekitar 2 km dengan kondisi jalan agak menanjak untuk sampai di lokasi kawah.

Objek wisata alam ini memiliki luas kurang lebih 10 hektar di mana sebagian besar sudah dimanfaatkan untuk keperluan pariwisata. Sementara itu sekitar 2 hektar wilayahnya masih dalam proses perombakan. Di taman wisata ini terdapat sekitar 23 kawah. Dua di antara kawah tersebut mempunyai bentuk seperti danau yang mengeluarkan asap di permukaan airnya. Hal ini membuat suasana di sini seperti selalu berkabut walaupun di siang bolong. Jika hujan, kabut akan semakin tebal dan menutupi sebagian besar tempat wisata ini. Harga tiket masuk di objek wisata ini cukup terjangkau yaitu hanya Rp 5 ribu per orang.

Daya tarik utama dari objek wisata ini tentu adalah Kawah Kamojang. Kawah tersebut berupa saluran seperti goa – goa di mana uap panas dari dalam perut bumi keluar lewat lubang goa. Jika dilihat dari kejauhan, dari kejauhan mungkin akan terlihat ada orang yang sedang membakar sesuatu di dalam goa tersebut. Tetapi itu sebenarnya adalah uap panas. Sangat unik bukan? Pemandangan seperti ini mungkin belum tentu bisa disaksikan di tempat lain.

Pura Tanah Lot, Wisata Budaya Terpopuler di Bali


Tanah Lot adalah salah satu objek wisata terpopuler di Bali. Hampir semua wisatawan yang berlibur ke Bali selalu menyempatkan diri mengunjungi objek wisata ini. Tanah Lot berada di desa Beraban, Kediri, Tabanan. Lokasi ini dapat ditempuh sekitar 30 menit perjalanan dari Kuta. Tanah Lot memiliki dua pura. Pura Tanah Lot terletak di atas batu karang besar di tengah pantai. Di dekatnya, ada pura lagi yang berada di atas tebing yang agak menjorok ke pantai. Pura di Tanah Lot merupakan pura Sad Kahyangan atau pura – pura yang menjadi pilar untuk menjaga keasrian dan keselamatan di Bali.

Konon, pura ini dibangun oleh Brahmana suci yang mengembara dari Jawa. Brahmana tersebut bernama Danghyang Nirartha atau Ida Pedanda Sakti Wawu Rauh pada abad ke-16. Danghyang Nirartha menyebarkan ajaran agama Hindu di Bali dan mendirikan pura ini. Pada saat beliau menyebarkan agama di Bali, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben merasa iri terhadap beliau karena para pengikutnya mulai meninggalkan dia dan mengikuti Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben meminta Danghyang Nirartha meninggalkan Tanah Lot.

Sebelum meninggalkan Tanah Lot, beliau memindahkan bongkahan batu ke tengah pantai dan membuat pura di sana. Selain itu, beliau juga meninggalkan selendangnya yang berubah menjadi ular penjaga pura. Ular tersebut masih ada sampai saat ini dan dipercaya akan memberi keselamatan serta mengambulkan doa orang yang berhasil menyentuhnya. Ular tersebut merupakan jenis ular laut. Ular tersebut mempunyai ciri – ciri memiliki ekor pipih seperti ikan, berwarna hitam dengan belang kuning, dan memiliki racun tiga kali lebih kuat daripada ular kobra.

Selain ular yang menjadi kepercayaan masyarakat bali, hal fenomenal lainnya adalah di Pura Tanah Lot ini terdapat sumber air tawar di sebelah utara pura padahal pura ini berada di atas pantai. Air suci tersebut disebut dengan Tirta Pabersihan. Tanah Lot dikenal memiliki pemandangan yang indah. Jika cuaca sedang baik, Anda dapat melihat sunset yang indah dari Pura ini. Di jalan menuju ke pantai Tanah Lot juga sudah terdapat banyak akomodasi untuk para wisatawan seperti hotel, art shop, restoran, dan lainnya. Saat terbaik untuk berkunjung ke sana adalah pada pukul 4 sore sehingga Anda dapat menikmati sunset yang biasanya pada pukul 6 sore.

Pura Tanah Lot juga mempunyai hari raya yang dirayakan tiap 210 hari sekali yang berdekatan hari raya Galungan dan Kuningan. Saat odalan, semua umat Hindu di Bali akan berdoa di tempat ini. Banyak juga wisatawan yang ingin melihatnya. Namun pada saat digelar upacara, wisatawan tidak boleh masuk ke bagian utama pura ini kecuali jika hendak ikut bersembahyang.

Beragam Objek Wisata Tanah Air


Indonesia adalah negara yang kaya raya; kaya akan sumber daya alam, bahasa, budaya, dan yang pasti kaya akan keindahan alam. Ibaratnya Indonesia adalah negara dengan kekayaan terkomplit sedunia. Nah, berbicara soal keindahan alamdi Indonesia, ada begitu banyak titik keindahan yang kemudian dijadikan sebagai objek wisata. Bahkan tak sedikit dari objek-objek wisata ini menjadi objek wisata yang mendunia. Kira-kira objek wisata apa saja asli Indonesia yang terkenal hingga ke seluruh penjuru dunia? Berikut informasinya.

Pulau Dewata (Bali)
Siapa yang tak kenal dengan Bali. Sepertinya hampir semua masyarakat dunia pernah mendengar nama Bali. Bahkan mungkin diantara mereka menjadikan Bali sebagai tempat wisata langganan. Tidak kaget memang jika Bali sangat terkenal di kalangan turis mancanegara. Pasalnya Bali memiliki keindahan alam yang sangat menakjubkan. Tak hanya satu, ada begitu banyak spot menarik yang wajib dikunjungi oleh para turis yang sedang berkunjung ke Bali. Sebut saja salah satunya Nusa Dua. Pantainya sungguh indah. Air lautnya berwarna biru terang. Ombaknya yang kecil menjadikan pantai ini tempat yang aman untuk berenang bagi para turis. Sinar matahari hangatnya menjadi alasan tepat bagi para turis mancanegara untuk berjemur.

Raja Ampat, Papua
Nah, ada wisata bahari lainnya yang tak kalah indah dengan Nusa Dua, Bali. Raja Ampat namanya. Raja Ampat cocok sekali untuk para diver. Bisa dibilang Raja Ampat ini surganya para diver. Bagaimana bisa? Para diver dapat menyaksikan keindahan biota laut. Ada yang mengatakan bahwa Raja Ampat menjadi saingan utama keindahan bawah laut Taman Laut Bunaken. Dan tahukah anda, para diver baik diver lokal maupun diver manca harus rela untuk menyelam di sini.

Pulau Komodo, NTT
Pulau Komodo bahkan menjadi salah satu keajaiban dunia. Sesuai dengan namanya, Pulau Komodo ini menjadi hunian bagi ratusan bahkan ribuan ekor Komodo, reptile raksasa warisan zaman purba yang masih eksis hingga sekarang. Selain komodo, hidup juga satwa dan tumbuhan langka lainnya yang dimasukan ke dalam daftar flora dan fauna yang dilindungi. Pesona Pulau Komodo tidak hanya ada pada satwa dan tumbuhan yang menghuninya saja, melainkan alamnya sendiri. Lihat saja pantai Pulau Komodo. Airnya bening biru muda dan pasirnya tampak berwarna pink. Sungguh luar biasa indahnya.

Candi Borobudur, JawaTengah
Bangunan candi peninggalan kerajaan Budha ini memang sangat megah. Setiap material candi disusun dan dihias dengan indahnya hingga membentuk bangunan candi yang besar, kokoh, dan artistik. Anda bisa bayangkan sendiri  bagaimana bisa masyarakat zaman dahulu bisa menyusun batu-batu besar hingga membentuk sebuah candi yang kemudian dinamakan Candi Borobudur? Memang mengagumkan, bukan? kira-kira apalagi objek wisata menarik di Indonesia? Masih ada banyak sekali. Diantaranya adalah Pulau Nias, Istana Maimun, Danau Toba, Taman Nasional Laut Bunak

Kecantikan Tersembunyi di Pulau Beras Basah


Di Bontang, Kalimantan Timur terdapat sebuah pulau cantik yang belum begitu populer di kalangan wisatawan. Pulau ini tak lain adalah Pulau Beras Basah. Pulau ini menawarkan pantai berpasir putih yang indah, mercusuar yang menjulang tinggi dan yang tidak kalah menarik adalah kekayaan alam bawah lautnya yang tidak boleh dilewatkan untuk dikunjungi. Dulunya pulau ini hanya dijadikan sebagai tempat wisata untuk para karyawan dari perusahaan gas yang berada di Bontang. Namun lambat laun pulau ini makin banyak diminati oleh masyarakat lokal dan pengunjung dari luar Bontang.

Keindahan yang ditawarkan pulau ini memang tidak perlu diragukan lagi. Sensasi perjalanan untuk sampai ke pulau ini juga tidak kalah seru. Bagaimana tidak, sebelum mencapai lokasi pulau ini, Anda harus melalui jalanan yang berliku, mendaki, dan menurun dengan kondisi jalan yang terjal. Hal ini tentu memberikan sensasi tersendiri bagi Anda. Tidak perlu biaya yang mahal untuk sampai di pulau ini. Dari kota Balikpapan, Anda cukup menggunakan transportasi umum atau membawa kendaraan pribadi. Jika ingin hemat di ongkos, Anda bisa pergi berombongan agar biaya perjalanan darat dan laut lebih hemat.

Lama perjalanan dari Balikpapan menuju Samarinda memakan waktu sekitar 3 jam. Dari Samarinda ke Bontang sampai Pelabuhan Tanjung Laut memerlukan waktu sekitar 3 jam. Sementara itu dari pelabuhan menuju ke Pulau Beras Basah memerlukan waktu perjalanan sekitar 45 menit. Di sepanjang perjalanan menuju Bontang, Anda akan menjumpai banyak rumah makan. Jangan lupa mampir untuk mencoba kuliner khas Borneo. Selain makan, di sana Anda juga dapat beristirahat karena restoran tersebut dilengkapi dengan balai – balai dari bambu. Tempat tersebut biasanya juga menyediakan mushola dan toilet umum.

Saat berada di Beras Basah, Anda dapat menikmati sunset atau sunrisenya yang indah. Pulau pasir di sekitar Beras Basah juga tidak kalah menakjubkan untuk dikunjungi. Pulau pasir yang dikenal dengan sebutan Gosong ini dapat dicapai dengan speed boat atau perahu klotok. Sebelum berkunjung ke pulau ini sebaiknya bawalah air minum yang cukup dan juga tenda jika ingin menginap. Pasalnya pulau ini tidak memiliki air bersih, kecuali jika Anda mau membeli dengan harga Rp 5 ribu untuk 5 liter air bersih. Selain Beras Basah, Anda juga bisa berkunjung ke Pulau Segajah yang masih terletak di Selat Makassar wilayah Bontang. Dari pulau ini, pulau Segajah dapat ditempuh dengan speedboat atau perahu.

Pulau Segajah tidak kalah menarik dari Beras Basah. Jika di pulau ini terdapat fasilitas mushola, rumah, mercusuar, dan pedagang, di Pulau Segajah Anda tidak akan menemukan semua ini. Tetapi di sana Anda dapat melihat ratusan bintang laut menghiasi tepi pulau dan terumbu karang yang sangat dangkal. Jadi jika tidak bisa berenang, Anda tetap dapat menikmati keindahan terumbu karangnya dari atas. Pulau Beras Basah dan Pulau Segajah merupakan tempat yang sangat indah untuk para pecinta snorkeling dan diving.

Merasakan Tanah Afrika di Banyuwangi


Siapa yang sangka ternyata di Indonesia ada area yang karakteristiknya mirip sekali dengan tanah Afrika. Tepatnya di Daerah Banyuwangi. Jika Anda berkunjung ke sana, Anda akan melihat pemandangan yang sangat menakjubkan dan seolah-olah Anda sedang menginjakan kaki Anda di tanah Afrika. Sadengan adalah savanna ala warga Banyuwangi dan Segaro Anak adalah kawasan hutan mangrove yang mirip sekali seperti hutan mangrove yang ada di Amazon. Pastinya Anda penasaran bukan? Keduanya adalah bagian dari Taman Nasional Alas Purwo yang terletak di Daerah Banyuwangi, Jawa Timur.

Kedua tempat ini tak hanya menyuguhkan pemandangan alam yang indah dan masih asli, melainkan juga sebagai medan petualangan yang bisa dikatakan cukup berat. Pasalnya Anda para pecinta petualangan akan ditantang untuk menjelajahi  kawasan yang mirip dengan topografi Afrika dan Sungai Amazon. Sadengan merupakan area seluas 84 hektar yang terletak di Pos Sadengan. Titik terdekat untuk menuju ‘tanah Afrika’ ala Banyuwangi ini adalah Pos Rawa Bendo yang hanya berjarak dua kilometer saja dari padang savanna ini. Anda pastinya tahu Pos Rawa Bendo merupakan pintu masuk utama menuju ke Taman Nasional Alas Purwo, Jawa Timur.

Sesaat setelah memasuki pintu masuk ini, di depan Anda terlihat hamparan padang savanna yang sangat luas. Seketika Anda seolah-olah berada di tanah Afrika yang memang terkenal dengan savanna dan alam liarnya. Suasana savanna di kawasan taman nasional ini akan semakin terlihat nyata dengan adanya kumpulan banteng jawa yang bergerombol dan berkeliaran kesana-kemari. Banteng-banteng jawa ini memang hidup liar di Sadengan ini. Hewan yang bernama latin Bos Javanicus ini memiliki ciri-ciri yang hampir sama dengan banteng yang ada di Afrika. Banteng dengan kulit berwarna hitam adalah banteng jantan, sedangkan banteng yang berwwarna cokelat adalah banteng betina.

Catatan terakhir menyebutkan bahwa hingga tahun 2012, jumlah total banteng jawa yang hidup di Sadengan ini sekitar 125 ekor. Tak hanya banteng jawa yang menjadi satu-satunya satwa penghuni kawasan savanna di tanah  Afrika di Banyuwangi ini. Jika Anda beruntung, Anda akan menemui kawanan rusa yang sekali-kali terlihat. Namun sayang rusa begitu sensitif sehingga hanya sedikit orang saja yang dapat melihatnya pasalnya rusa enggan dijamah oleh manusia. Kemudian di pagi hari antara pukul enam pagi hingga sepuluh pagi, akan ada kawanan burung merak yang berterbangan alias lalu lalang kesana kemari di lokasi ini.

Tapi jangan pernah mengunjungi Sadengan di malam hari pasalnya tempat ini menjadi tempat favorit kawanan anjing hutan untuk berburu mangsa. Bagaimana, tertarik untuk mengunjunginya? Ajak serta keluarga tercinta untuk berwisata safari di Taman Nasional Alas Purwo khususnya menikmati indahnya dan asiknya berpetualang di kawasan Sadengan dan Segaro Anak.

Nikmatnya Nasi Jinggo, Kuliner Khas Pulau Dewata


Siapa yang tak tahu Pulau Bali? Pulau di Indonesia yang gaungnya terdengar sampai luar negeri ini memang sudah tak diragukan lagi sebagai tempat tujuan wisata ketika musim liburan tiba. Bali memiliki banyak sekali pantai yang indah, dan hampir semuanya sudah dikelola dengan baik sehingga layak untuk dijadikan sebagai tujuan wisata. Selain pantai, makanan khas Bali juga menjadi alasan para turis untuk selalu kembali dan kembali lagi ke Pulau Dewata itu. Walaupun menjadi karakteristiknya yang unik, makanan khas Bali juga sudah mulai dibuat di Jawa. Banyak kita jumpai beberapa makanan khas Bali yang diolah menurut cita rasa dan bahan yang tersedia di Jawa.

Akan tetapi, jika Anda ingin mencoba yang asli, Anda harus datang langsung ke Bali untuk merasakannya sendiri. Anda bisa menikmati keindahan pantai Bali sambil menyantap nikmatnya masakan khas mereka. Bali memiliki banyak ragam makanan khas yang terkenal. Beberapa di antaranya adalah sate lilit (olahan daging yang dililitkan pada tusuk sate), ayam betutu (ayam yang diolah dengan cara bakar atau goreng dengan bumbu khas Bali), dan nasi jinggo. Makanan yang terakhir tampaknya tidak sering terdengar di telinga Anda, bukan? Untuk itu kami akan menjelaskannya jauh lebih dalam. Nasi jinggo memang belum terlalu populer dibandingkan sate lilit dan ayam betutu, yang namanya sudah terkenal di mana saja.

Nasi jinggo sebenarnya adalah kuliner asli dari Bali, yang merupakan santapan sehari-hari keluarga Bali. Nasi jinggo membawa simbol kesederhanaan penduduk Bali yang selalu dengan rendah hati dan ramah menyambut semua turis atau pelancong yang datang ke tanah mereka. Nasi jinggo dapat ditemui di beberapa warung kecil maupun besar, berikut juga di pasar yang terletak di berbagai penjuru Bali. Nasi jinggo telah menjelma sebagai makanan masyarakat Bali yang kemudian mulai dijual untuk mengetahui bagaimana pendapat turis yang sedang berlibur di Bali terhadap makanan tersebut. Tak disangka, para turis juga menyukai makanan nasi jinggo tersebut.

Nasi jinggo terdiri dari nasi dan beberapa lauk seperti mi goreng, telur rebus, suwiran ayam, srundeng, dan oseng kacang. Semua nasi dan lauk pauk beraneka macam tersebut dibungkus ke dalam sehelai daun pisang yang masih hijau segar dan bersih. Satu porsi nasi jinggo tidak terlalu banyak, sehingga Anda perlu membeli dua sampai tiga bungkus untuk mendapatkan rasa kenyang yang awet. Harga jual nasi jinggo juga tidak terlalu mahal, tidak sampai Ro 10.000,00 dengan catatan Anda tidak menambah lauk lainnya, ya! Kali berikutnya Anda berkunjung ke Pulau Bali, pastikan Anda berhenti di warung-warung makan di sana untuk menanyakan apakah mereka sedia nasi jinggo atau tidak. Jangan sampai tidak mencoba masakan sederhana namun mak nyus dari Bali ini, ya!